Minggu, 17 Februari 2008

Abstraknya Hidup 4 Tahun Terakhir

Inilah kenapa sekarang dahi saya cepat sekali bereaksi menampakkan kerutan2 gak beraturan yang bukannya membantu menaikkan strata kegantengan, malah bikin muka ala kadarnya ini tetap aja merasa sok ganteng. (kata seorang temen yang MK Bah. Indonesia-nya dapet A, penggunaan kata "sok"mendahului kata ganteng, akan membuat yang dituju oleh kata itu adalah biasa2 aja, malah cenderung kurang ganteng! haha..)

Tingkat I: dapet MK Agama yang membuat saya berpikir dan berpikir terus tentang "agama" mau pun "Tuhan"-nya. Kapan sih ada orang bisa menyimpulkan kedua barang antik ini, tanpa menimbulkan perdebatan lagi setelahnya?

Tingkat II: dapet MK Pengantar Logika Matematika, inilah fondasi kehidupan dan pertualangan seorang matematikawan sejati (cie...cie..). Saya lebih memilih tidak menjadi 'matematikawan sejati' sekadar menghindar dari beban moral bertindak, terlebih berprestasi sebagai sosok manusia yang sangat matematika dalam hidup ini. Temen gue, Aji, yang strata kegantengannya masih jauh di bawah gue, mengatakan: "justru karena FONDASI makanya harus benar-benar kuat coy! Jadi, kalo gak cukup satu kali, silahkan PENDALAMAN di tahun berikutnya!" haha...Ke-tua-an lo! But, sumpah, yang gak rajin blajar, jangan maen-maen deh sama kelamin (loh...keceplosan Djenar nih...), maksudnya kudu serius ma mata kuliah yang satu ini...

Tingkat III: di tahun ini kenikmatan matematikaisme lebih terasa. Bagaimana tidak, ada Analisis Real. Trus MK Struktur Aljabar itu loch...bikin greget! Sebagai manusia gila bola alias gibol, ternyata matematika itu sungguh sangat baik hati, mau menyiapkan definisi khusus buat nyambut kedatangan saya di tingkat III ini... Luar biasa! Di mata kuliah ini ada DEFINISI LAPANGAN bow! Field, kata eyang2 di kampung sana. Sayangnya, meski sudah susah payah menghayati DEFINISI FIELD ini di lapangan saat latihan bola sesungguhnya (note: latihan UKM bola tiap hari senin sore jam 4-Lapangan Gymnasium IPB), tetap saja tidak bisa membendung ke-kurangkomitmen saya terhadap apa yang disebut "menjunjung tinggi 'kebesaran matematika'". "Itu pengkhianatan terhadap prinsip paling fundamental di matematika, tauk!" kata teman saya. Masak saya memasukan 12 orang pemain di satu tim melawan 11 orang pemain di tim lawannya. Baru ketahuan setelah hampir 30 menit game berlangsung... Teman saya nyeletuk: "Lo anak Mate (matematika,red.) bukan sich?". Saya bilang, "ya..maap, salah ngitung..hehe!" dalam hati ada bisikan kecil, "11=12?"


Tingkat IV: Ini baru matematika. Finnally, sampailah kita kepada akhir ziarah menempuh ke-abstak-kan makhluk benama matematika ini... ya, jawabannya ada sama 'ubun-ubunya matematika sarjana', apalagi kalo bukan Aljabar Linear Lanjut. Aljabar Linearnya sich gak apa-apa, cuma embel-embel 'lanjut'nya itu loch yang bikin orang-orang mabuk kepayang karena tidah habis pikir, apa sich sumbangsih MK satu ini buat meningkatkan IQ manusia yang disebut mahasiswa matematika itu!
Temen saya bilang: "Ada loh!"
"Apaan?"
"Rambut Lo makin kriting, haha...!"
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada jurnal luar negeri yang bilang: 'makin kriting rambut, makin pinter orang itu!'" sahut saya lagi, dalam hati tapi ya...haha

Itulah 'silsilah' perkembangan abstraknya otak matematika saya...Aha!

2 komentar:

Fitrie Wardhani mengatakan...

waduh, predo... kisah yang lo tulis jadi mengingatkan gw ke masa2 kelam di sini. tapi biarpun kelam, berwarna juga yah!
PLM sbg landasan utama berpikir logis di matematika sukses membuat gw berpikir ga logis. soalnya PLM gw C, heheheheheh...
anreal dan alinlan gw pun sukses menjalaninya, predo. sukses ikut apa yang kita sebut PENDALAMAN. heheheheheh...
mo tw ga efeknya alinlan ke gw?
bikin nafsu makan gw bertambah!!! ini ga bagus predo. coz kalo makan gw nambah, berarti jajan gw nambah, berarti duit gw menipis. karena keinginan untuk jajan berbanding terbalik dgn duit yang kita miliki.
selain itu, predo, nafsu makan gw yg bertambah juga bisa bikin berat tubuh naik. sehingga probabilitas penyakit hinggap di tubuh gw semakin besar.
jadi intinya: alinlan merugikan!!!
coba kalo alinlan ga ada, rambut lo kan ga nambah keriting ;P

kesha mengatakan...

Waduh...rupanya aspirasi kita udah dideteksi sama Ketua Departemen kebanggaan kita, Bu Anggi. Yah, secara yang namanya 'keturunan Alinlan' tuh cuma sampai di angkatan kita. Adik2 kelas kita uda gak dapet lagi...Senenngnya mereka...Senengnya kita...
Sekarang MK ini udah di upgrade jadi MK S2...hehe' ^_^