Rabu, 27 Februari 2008

Senin, 18 Februari 2008

Tidur Berdiri di Kereta

Lagi-lagi tentang kereta...
(btw, saya suka banget ma nih kendaraan-soalnya gak ada di kampung saya di Flores sana...hehe. Selain itu berbagai jenis manusia ada di sini!)

Jika naik Pakuan, dijamin anda bisa tidur nyenyak! Gitu juga kalo naik semi- ekspress. Nah buat Anda yang punya rumah jauh dari stasiun yang disinggahi sama kedua jenis kereta di atas, dan cuma dengan kereta bisa cepet ke Bogor, saya harus bilang carilah kenyamanan sendiri di atas kereta 'sejuta umat'-KRL Ekonomi. Lagi2 dari sore, apalagi saat hari kerja, di jamin dari St. Jakarta Kota kereta udah penuh sesak, padat-merayap (padat: untuk orang2 dalam kereta; merayap: untuk bocah2 yang merayap di atas atap kereta saat dirazia sama petugas PT. KA)

Masukkan semua barang berharga, dompet, HP, MP3/MP4, ke dalam tas. Ingat! BUKAN ke dalam saku tas! 'Gantung' tas di depan dada dan 'cover' sama kedua tangan. Ambil posisi berdiri di paling tengah bagian pintu masuk kereta. Begitu tiba di stasiun berikutnya, dapat dipastikan akan banyak manusia lagi yang masuk ke pintu, dan sudah pasti anda 'dipepet' alias 'full-pressed' dari segala penjuru mata angin.

Nah, cobalah tenangkan pikiran Anda, ambil nafas dalam2 beberapa kali, dan pejamkan mata anda. Jika Anda 'berbakat' Anda bisa tertidur. Jika anda cukup ringan juga, kaki Anda hanya sedikit menyentuh lantai kereta, dan Anda seperti di goyang ayunan 'cupu' saat masih bayi dulu. Kekurangan metode tidur seperti ini: berisiko dan dijamin badan pegel2 sampai bogor! ya iyalah, secara lo dijepit sama satpam, 'kuli toko', de el elnya yang berotot keras.

Aha...Selamat Menikmati!

Tempat Duduk "Ekslusif" KRL Ekonomi


Mau tau tempat paling eksklusif di KRL Jakarta-Bogor? Jawabannya adalah "mendampingi om masinis di ruang kecil terdepan 'raja jalanan' ini". Saya bilang 'raja jalanan', karena yang namanya KRL gak bakalan diserobot sama yang namanya METROMINI, BAJAJ, dan makhluk-makhluk sebangsanya. Secara, begitu 'ular besi' nih lewat, semua yang lain 'berdiri manis' sembari berceletuk dalam hati, "Monggo...!" Ya iyalah... Manusia gak sayang nyawa n kendaraan aja yang berani serobot ke rel saat si "Oom" ini lewat.

Nah kembali ke masalah awal, biasanya saat sore2, sejak dari Stasiun Manggarai, yang namanya KRL Ekonomi itu udah 'pol'. Nah gimana biar yang mau naik di Pasar Minggu tetap dapat tempat yang layak. Ekslusif lagi!
Caranya: Berdiri di ujung stasiun, yah bangsa Duren Kalibata mah, bisa langsung aja setelah pintu masuk stasiun.
Begitu kereta berhenti, ikuti TEOREMA berikut:
Hampiri pintu ruangan masinis-masukkin kepala ke dalam-bilang (dengan meyakinkan): "Pak, biasa pak!"--> pintu dibuka dan anda masuk ke kelas VVIP Ekonomi. Mungkin saja di dalam udah banyak 'pelanggan VVIP' yang lain. Kalo gini silahkan ambil posisi berdiri samping masinis (kalo mau tau cara 'nyupirin' kereta) or paling tengah (kalo mau liat pemandangan unik). Apalagi kalo malam minggu, dijamin bisa nyaksiin Live tayangan ABG2 yang memadu kasih di rel kereta seberang dari layar datar 'Kaca Depan' kereta.
Banyak banget, sure! O iya, karena ini kelas VVIP, pasti ada dong charge tambahan. Biasanya Rp 2.000,-. Mudah2 belum naek!hehe... (Foto: diambil sore2 di akhir 2007, dari 'tempat depan' kereta)

Minggu, 17 Februari 2008

Abstraknya Hidup 4 Tahun Terakhir

Inilah kenapa sekarang dahi saya cepat sekali bereaksi menampakkan kerutan2 gak beraturan yang bukannya membantu menaikkan strata kegantengan, malah bikin muka ala kadarnya ini tetap aja merasa sok ganteng. (kata seorang temen yang MK Bah. Indonesia-nya dapet A, penggunaan kata "sok"mendahului kata ganteng, akan membuat yang dituju oleh kata itu adalah biasa2 aja, malah cenderung kurang ganteng! haha..)

Tingkat I: dapet MK Agama yang membuat saya berpikir dan berpikir terus tentang "agama" mau pun "Tuhan"-nya. Kapan sih ada orang bisa menyimpulkan kedua barang antik ini, tanpa menimbulkan perdebatan lagi setelahnya?

Tingkat II: dapet MK Pengantar Logika Matematika, inilah fondasi kehidupan dan pertualangan seorang matematikawan sejati (cie...cie..). Saya lebih memilih tidak menjadi 'matematikawan sejati' sekadar menghindar dari beban moral bertindak, terlebih berprestasi sebagai sosok manusia yang sangat matematika dalam hidup ini. Temen gue, Aji, yang strata kegantengannya masih jauh di bawah gue, mengatakan: "justru karena FONDASI makanya harus benar-benar kuat coy! Jadi, kalo gak cukup satu kali, silahkan PENDALAMAN di tahun berikutnya!" haha...Ke-tua-an lo! But, sumpah, yang gak rajin blajar, jangan maen-maen deh sama kelamin (loh...keceplosan Djenar nih...), maksudnya kudu serius ma mata kuliah yang satu ini...

Tingkat III: di tahun ini kenikmatan matematikaisme lebih terasa. Bagaimana tidak, ada Analisis Real. Trus MK Struktur Aljabar itu loch...bikin greget! Sebagai manusia gila bola alias gibol, ternyata matematika itu sungguh sangat baik hati, mau menyiapkan definisi khusus buat nyambut kedatangan saya di tingkat III ini... Luar biasa! Di mata kuliah ini ada DEFINISI LAPANGAN bow! Field, kata eyang2 di kampung sana. Sayangnya, meski sudah susah payah menghayati DEFINISI FIELD ini di lapangan saat latihan bola sesungguhnya (note: latihan UKM bola tiap hari senin sore jam 4-Lapangan Gymnasium IPB), tetap saja tidak bisa membendung ke-kurangkomitmen saya terhadap apa yang disebut "menjunjung tinggi 'kebesaran matematika'". "Itu pengkhianatan terhadap prinsip paling fundamental di matematika, tauk!" kata teman saya. Masak saya memasukan 12 orang pemain di satu tim melawan 11 orang pemain di tim lawannya. Baru ketahuan setelah hampir 30 menit game berlangsung... Teman saya nyeletuk: "Lo anak Mate (matematika,red.) bukan sich?". Saya bilang, "ya..maap, salah ngitung..hehe!" dalam hati ada bisikan kecil, "11=12?"


Tingkat IV: Ini baru matematika. Finnally, sampailah kita kepada akhir ziarah menempuh ke-abstak-kan makhluk benama matematika ini... ya, jawabannya ada sama 'ubun-ubunya matematika sarjana', apalagi kalo bukan Aljabar Linear Lanjut. Aljabar Linearnya sich gak apa-apa, cuma embel-embel 'lanjut'nya itu loch yang bikin orang-orang mabuk kepayang karena tidah habis pikir, apa sich sumbangsih MK satu ini buat meningkatkan IQ manusia yang disebut mahasiswa matematika itu!
Temen saya bilang: "Ada loh!"
"Apaan?"
"Rambut Lo makin kriting, haha...!"
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada jurnal luar negeri yang bilang: 'makin kriting rambut, makin pinter orang itu!'" sahut saya lagi, dalam hati tapi ya...haha

Itulah 'silsilah' perkembangan abstraknya otak matematika saya...Aha!

Abstraknya hidup selama 4 tahun

Tim Futsal PRODUTA SA-BANDUNG

Berdiri (Ki-Ka):Adhly Azra (GK), Dimas S, Rizky K, Alan R, Imam M
Bawah (Ki-Ka): Frederick (C), Fauzi, Sigit O, Ridwan A, Nanan K, Agung P

Saya (bawah-paling kiri), sama kawan2 saat berjuang untuk klub futsal PRODUTA SA dari Bandung saat Indonesian Futsal League (IFL), turnamen futsal tertinggi untuk tingkat nasional yang pertama. Diadain sama Badan Futsal Nasional (BFN) yang bernaung di bawah PSSI (k'lo di Sepak Bola ya..Liga Djarum, or IBL di Basket-nya). Lumayan, bisa berlibur, hidup 'lebih mewah' dari pada di kos2an, yang penting bisa dapat ilmu dan pengalaman berharga bermain futsal di tingkat nasional: Liga Pro Futsal Pertama di Indonesia...Pengalaman pertama menjadi seorang profesional!

Sabtu, 16 Februari 2008

Sejarah

Setelah sekian lama memendam keinginan untuk bikin blog sendiri akhirnya saya bikin juga di hari ini. yah, dari pada kelamaan mikir mending mulai aja. Orang bilang "perjalanan seribu langkah di mulai dengan langkah pertama. Dan...seperti bayi yang ngotot berjuang untuk melakukan "langkah pertama"-nya, maka saya pun akan memulai pertualangan saya di sini, seperti kata eyang2 di kampung saya, "learning by doing!" haha....